klik untuk mengaktifkan zoom
loading...
Kami tidak menemukan hasil apa pun
buka peta
Melihat Peta jalan Satelit Hibrida Medan Lokasi saya Layar penuh Sebelumnya Berikutnya
Kami menemukan 0 hasil. Lihat hasil
Hasil pencarian Anda

Tantangan Generasi Milenial di Masa Depan

dikirim oleh Hendy di Desember 30, 2017
0

Tantangan Generasi Milenial di Masa Depan

KENAPA 95% GENERASI MILENIAL INDONESIA AKAN MENJADI GELANDANGAN pada TAHUN 2020?

Homeless Millenials. Kaum Milenial Gelandangan. Inilah mungkin sebuah julukan muram yang kelak layak ditabalkan pada anak-anak muda yang lahir antara 1982 – 1995.

Homeless millenials artinya adalah barisan anak muda (yang lahir antara 1982 – 1995) yang tak sanggup membeli rumah sendiri. Mungkin karena kondisi keuangan mereka yang termehek-mehek. Mungkin juga karena harga rumah yang makin melangit.

Bagi generasi milenial jaman NOW, memiliki rumah sendiri adalah sebuah impian yang pelan-pelan menjelma menjadi fatamorgana.

Faktanya, sebuah survei yang dilakukan oleh situs jual beli Rumah123 menyebut, 3 tahun dari sekarang hanya 5% generasi milenial yang akan sanggup membeli rumah secara mandiri. Sisanya 95% entah akan tinggal dimana.

Dalam Global Property Industry, dikenal adanya istilah House Price to Annual Income Ratio. Atau rasio harga rumah dibanding penghasilan tahunan Anda.

Menurut Global Property Standard, rasio yang ideal adalah maksimal 3 kali. Artinya harga rumah maksimal hanya boleh 3 x penghasilan tahunan Anda.

Contoh : penghasilan tahunan Anda (gaji selama 12 bulan + THR + bonus jika ada) adalah Rp 200 juta. Maka maksimal harga rumah yang boleh dibeli adalah Rp 600 juta.

Kita lihat di tanah air sekarang. Harga rumah ukuran 70M2 di Sumarecon Bekasi sudah tembus Rp 1,1 milyar.

Atau kita ambil harga rumah yang lebih murah, di wilayah yang lebih pedalaman, misal di Tambun. Harga untuk rumah dengan ukuran yang sama sudah sekitar Rp 600 jutaan.

Artinya untuk meraih rasio ideal 3x annual income, kalau mau membeli rumah dengan harga Rp 600 juta, minimal penghasilan tahunan adalah Rp 200 juta (atau sekitar Rp 16 juta per bulan).

Pertanyaannya : seberapa banyak generasi milenial Indonesia yang bisa mendapatkan annual income diatas Rp 200 juta?

Menurut survei Rumah123, generasi milenial Jakarta yang penghasilan tahunannya diatas Rp 200 juta (atau gajinya diatas 16 juta per hulan) hanya 4%.

4% saja. Busyet kecil amat angkanya.

Jadi mayoritas generasi milenial di Jakarta (dan mungkin kota besar lainnya) sebenarnya tidak memiliki gaji yang mewah. Pas-pasan saja.

Namun gaya hidupnya kadang sok mau kaya, dengan smartphone paling canggih, dan traveling kemana-mana biar punya foto Instagram yang cantik. Alamakkkk.

Oke, misal generasi Milenial yang sok kaya itu sudah insyaf dan kini rajin menabung, dan lalu ingin beli rumah dengan harga Rp 600 jutaan.

Maka generasi milenial tersebut harus sediakan DP 15% sekitar Rp 90 juta. Sisanya, Rp 510 juta diangsur.

Jika diangsur selama 15 tahun, maka cicilan rumah per bulan adalah sekitar Rp 6 jutaan per bulan. Banyak juga.

Dan sesuai prinsip dalam ilmu personal finance, cicilan hutang hanya boleh maksimal 30% dari total penghasilan.

Maka jika cicilan rumah adalah Rp 6 juta/bulan, gaji bulanan harus diatas Rp 18 juta.

Pertanyaannya kembali : berapa persen generasi milenial di Indonesia yang gajinya sudah diatas Rp 18 juta per bulan? Mungkin lebih sedikit lagi.

Itulah kenapa mayoritas generasi milenial Indonesia akan menjadi Homeless Millenials. Generasi Milenial Gelandangan yang tak punya rumah sendiri.

Apa yang bisa dilakukan untuk keluar dari jebakan Homeless Millenials? Ada 2 solusi.

Homeless Millenials Solution # 1 : RICH PARENT SUPPORT

Beruntunglah Anda generasi milenial yang memiliki orang tua yang relatif kaya.

Jika orang tua generasi milenial itu lumayan tajir, maka mereka bisa saja membelikan rumah kepada anak-anaknya.

Konon dulu ada prinsip di kalangan orang kaya jaman lama. Prinsipnya begini : saya harus punya rumah atau tanah minimal sama jumlahnya dengan jumlah anak saya. Kalau anak saya 5, ya minimal harus punya rumah atau kavling tanah 5 biji.

Saya suka dengan prinsip itu, dan terus terang ingin menirunya. Jadi kalau kita sudah berkeluarga dan punya anak 3, maka minimal kita harus punya 3 rumah (diluar rumah utama yang kita tempati). Mantap.

Cukup banyak juga orang tua generasi milenial yang bisa melakukan hal diatas. Maka beruntung jika Anda punya ayah atau orang tua yang bisa membelikan Anda rumah senilai Rp 600 juta.

Harapannya kelak Anda bisa melakukan hal serupa bagi anak-anak Anda.

Yang tragis : ayahnya makmur dan sanggup membelikan rumah. Namun anaknya, sang generasi milenial, malah nyungsep nasibnya. Alhasil rumah warisan itu akhirnya dijual untuk tambahan biaya hidup. Suram deh.

Homeless Millenials Solution # 2 : MULTIPLY YOUR INCOME

Solusi kedua ini adalah pilihan yang mutlak : cara terbaik agar sanggup membeli rumah seharga 600 juta atau bahkan 1M adalah ya lipat-gandakan income Anda.

Menaikkan income bukan hanya 10% per tahun. Tapi minimal harus 50% per tahun. (Sebab kenaikan harga rumah sekitar 15 s/d 20% per tahun).

Saya lebih suka konsep multiply your income. Bukan konsep menghemat uang.

Kadang sejumlah financial planner memberikan saran untuk menghemat uang dan penghasilan. Fine advice.

Namun berapa banyak yang bisa dihemat per bulan. Paling 1 jutaan.

Dan untuk menghemat 1 – 2 juta per bulan ini, korbannya adalah kita bisa makin stress mengelola pengeluaran. Kekuatan otak dan kreativitas kita telanjur habis terserap untuk mikir bagaimana caranya hemat.

Dan itu bahaya : sebab willpower dan kekuatan otak kita untuk berpikir kreatif melipatgandakan uang jadi lenyap.

Riset-riset dalam neuro-science menulis : kekuatan willpower dan otak kita itu terbatas (limited) – sehingga harus digunakan untuk hal-hal yang menjadi proritas kita.

Pilih mana :

1) willpower kita diserap habis untuk mikir caranya hemat 1 – 2 juta per bulan.

Atau 2) willpower kita diserap habis buat mikir bagaimana caranya income kita naik 10 juta atau bahkan 20 juta per bulan.

Saya selalu pilih yang 2, dan selama ini sudah mempraktekannya. Dan hasilnya sangat masif.

So, gunakan kekuatan otak dan willpower Anda agar tahun 2018 nanti, income Anda bisa naik 50%. Agar Anda bisa membeli rumah, bahkan dengan uang cash. Bukan lagi cicilan KPR. Top markotop.

Salah satu cara untuk meningkatkan penghasilan adalah ini : tambahkan revenue stream Anda.

Jangan hanya mengandalkan income hanya dari SATU sumber saja (misal hanya dari gaji bulanan).

Agar income Anda naik minimal 50%, maka Anda perlu menambah income stream – misal dengan menjalani usaha sampingan yang profitabel
Mau punya Bisnis Sendiri Yang Nyaris Tanpa Modal?
Silahkan Hubungi Hendy Brighton di 085105020021

Akhir kata, homeless milennials adalah sebuah fenomena yang kelam dan pelan-pelan mungkin akan terjadi di negeri ini.

Pastikan Anda bukan salah satu homeless millenials itu.

Start doing creative and massive actions to MULTIPLY YOUR INCOME.

Sebab hanya dengan ini, Anda akan bisa beli rumah seharga Rp 2 milyar pada tahun 2020 nanti.

Salam Milenial Dahsyat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Bandingkan Daftar

Need Help? Chat with us